dulu, sewaktu aku mengira aku gak pantas dicintai, aku kira aku bakal mati bunuh diri saking sedihnya, lalu Albert datang ke dalam hidup aku. sayangnya kedatangannya ini pun sepertinya hanya sebuah kepalsuan, atau semua itu, semua yang ia ucapkan padaku kemaren malem via telepon cuma rekayasa dia supaya aku membenci dia. ceritanya bgini, kemaren malem, Albert menelepon aku. (seolah2) dia mau mengkonfirmasi semua yang sudah berlalu, apa sebenarnya

dan aku harus mengakui, aku harus memuji semua perkataannya, dia memang berhasil melepaskan borgol tak kasat mata yang selama ini dia pasangkan di hati kecilku, dia berhasil membuatku amat sangat kesal, bukan karena dia pintar berkata2, tapi karena semua kata2nya menyiratkan secara amat sangat jelas seluruh ketakutan dan rasa pengecutnya, semuanya terbaca dengan jelas sekali betapa chickennya dia, cowardy son of a b*tch. dia gak pernah sekalipun menunjukkan kalo dia bener2 sayang sama aku, menunjukkan kalo dia berani mati demi memperjuangkan cinta, tidak seperti aku...
aku lelah dan kecewa, sedih dan nelangsa sudah memakan habis semua tenagaku untuk mempertahankan hubungan spesialku dengan Albert, tak ada yang bisa menggerakkan hatinya yang keras dan membeku itu, bahkan tidak dengan kematianku sekalipun. mengapa semuanya harus begini, mengapa semuanya harus berakhir dengan mengenaskan begini? dia, dengan lancangnya masih bisa memintaku supaya aku bahagia dengan orang lain. aku sangat ingin memarahinya dengan berkata, "sebaiknya kau jangan menyuruh aku bahagia kalau yang bisa kau kerjakan adalah hanya merusak semua dan juga satu2nya kebahagiaan yang aku punya."
mungkin inilah buah cinta tanpa keberanian. buat apa ada cinta kalau tidak ada keberanian untuk mempertahankan cinta itu? semuanya jadi sia2, percuma, dan pada akhirnya cuma akan menyakiti orang yang menjadi korban cinta seperti ini, cinta yang dibumbui dengan penuh ke-pengecut-an, nyali yang ciut dan ketakutan akan resiko yang mungkin ditimbulkan oleh cinta. cinta, memang tak butuh akal sehat, tak butuh pertimbangan banyak2. pada akhirnya, ya seperti kasus yang kualami ini, terlalu banyak ketakutan dan pertimbangan, akhirnya aku menjadi korban sebuah cinta pengecut dengan nyali ciut... ah... sadisnya... rasanya kisah cintaku adalah cinta yang paling memalukan di sepanjang sejarah kisah cinta. Romeo dan Juliet juga pasti menertawakan aku di balik halaman2 cerita tentang mereka berdua yang begitu melegendaris itu...
what's a cowardy love, ... actually? crazy,
but that's true...
but that's true...
1 komentar:
thx for sharing bout ur story!
btw, i think u r the most honest blogger i know..
live ur life happily, okay?
Posting Komentar