baru tadi pagi aku menyadari, banyak perubahan kecil yang datang ke dalam hidupku, walaupun ada yang positif, ataupun yang mungkin membawa pengaruh negatif, ada pula yang tetap sama saja, yang membuatku tetap skeptikal pada makna dan keberadaan sahabat sejati.
baru tadi pagi aku sadar, banyak kebiasaan kecil di rumahku yang dulu yang kini hilang setelah aku menempati rumah baru. bukan, aku tidak mengatakan soal menangisi seseorang yang sudah menginjak-injak perasaan dan juga dedikasiku padanya selama setahun beberapa bulan di dalam hidupku, tapi ini lebih pada kembali tentang keluarga, tentang tradisi kecil yang bisa membangkitkan ingatanku pada masa kecilku, yang kini telah mulai menghilang; dan aku menyadarinya berkat semangkuk sup yang dimasak oleh ibuku.
ceritanya begini, tadi pagi saat menyiapkan sarapan aku melihat Ibu menyiapkan sup untuk pelengkap makanan siang dan malam kami nanti, dan aku berpikir, sudah beberapa lama ya Ibu tidak memasak sampai se-intens ini, semenjak kami baru pindah, juga beberapa saat setelah beliau selesai operasi. karena kondisi beliau yang masih lemah, beliau tidak bisa masak di rumah, dan kami memesan rantangan untuk makanan sehari-hari. karena semangkuk sup itu aku jadi ingat, kalau dulu saat aku masih anak2, aku ogah sekali minum sup, dan harus selalu diingatkan untuk itu. aku bukannya benci pada rasa sup Ibu, rasanya enak sekali, tapi saat itu aku kurang mensyukuri adanya sup itu untukku. sekarang, aku jadi merindukannya kalau sudah lama tidak minum sup masakan ibuku, hehehehehe...
semua ini membuatku berpikir, bagaimana pekerjaanku yang sangat menyibukkan dan melelahkan membuatku menjadi buta pada perubahan yang begitu kecil di dalam hidupku. itu hanya salah satu contohnya, masih banyak hal2 kecil yang hilang semenjak aku pindah ke rumah baru ini, semuanya menjadi semacam flashback yang sangat cepat di dalam otakku hanya dalam sekejap saja, seperti semacam deja vu ataukah sedikit kesenduan yang timbul mengingat semuanya... sebelum pindah kemari, aku berpikir bahwa semuanya pasti akan sama saja setelah pindah ke rumah baru ini. semuanya tentang kami, tradisi, kebiasaan, semuanya. hanya saja aku yang saat itu belum dewasa tidak menyadari, pindah rumah juga sama saja seperti mengganti tatanan rambut, kecil kelihatannya, maknanya seolah mungil, namun, merekalah yang mempunyai kuasa mengubah kehidupanku ke jalan yang berbeda, menjadi seperti sekarang ini adanya.
kejadian-kejadian yang membuatku lebih sabar, membuatku lebih tegar, menempaku menjadi lebih kuat dan membentukku menjadi seseorang yang lebih pengertian, tidak egois, dan sebagainya. mereka mungkin sekecil kerikil, ada pula yang bentuknya mungkin hanya segenggam, namun, karena tersandung oleh mereka, aku jadi tersadar dan mencoba bangkit kembali, dengan kekuatanku sendiri dan juga orang-orang yang mencintaiku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar