Humans may be like grains of sand of the universe... here are the small stories hidden in one of those grains, trying to figure out her purpose of existence in the vast, vast universe...

Minggu, 24 Mei 2009

Curhat dan Kepercayaan

well, memang, butuh kepercayaan yang mungkin besar kalau mau curhat dengan seseorang, apalagi kalo yang dicurhatin itu adalah masalah yang cukup besar, masalah yang mungkin dark bgt bagi seseorang buat diceritain ke siapapun orang itu, sehingga, beberapa orang pasti akan mencari orang yang (amat sangat) tepat untuk curhat, sehingga, masalah yang dicurhatin itu bukan hanya akan dijaga dengan baik dengan cara merahasiakannya dari khalayak ramai tapi juga akan mendapatkan sesuatu feedback baik dalam bentuk dukungan, nasehat, maupun solusi yang terbaik sebagai jalan keluar dari masalah yang dicurhatin.

nah, beberapa hari ini, aku kembali mengalami apa yang dinamakan krisis kepercayaan, yup, krisis kepercayaan. bukan, bukannya aku yang diaccuse dan merasa ga dipercaya sama orang2 di sekitar aku. damn... itu bakal parah bgt, abiss... tapi yang sebaliknya. aku ga bisa mempercayai siapapun, dalam artian, aku gak bisa curhat sama siapapun belakangan ini. aku gak punya keyakinan untuk curhat lagi sama orang lain setelah Albert ninggalin aku begitu aja, padahal dulu, dia itu orang yang paling aku percaya buat mendengar cerita2 aku, banyak keindahan dan kebahagiaan batin yang aku rasakan kalo aku lagi bersama Albert, tapi banyak pula pengorbanan dan kesedihan mental yang aku alami untuk mempertahankan dia bersama dengan aku. dulu, aku menganggap kalo semua pengorbanan itu adalah kepantasan, kepantasan untuk mendapatkan ketentraman hati, penghiburan dari Albert, untuk mendapatkan manisnya kebersamaan antara aku dan dia. tapi kini apa yang aku rasakan adalah, aku berkorban demi sebuah kesia2an, demi sebuah kotak kado yang isinya kosong setelah aku membayar mahal untuk mendapatkan isinya. huah... cape deh... mungkin hanya di sini aku bener2 bisa jujur mengungkapkan isi hatiku karena belakangan ini syndrome 'tidak percaya' ini terus saja melandaku.

ya. virus aneh ini terus saja mengingatkanku pada Albert, bahwa sampai sekarang pun, yang bisa kupercaya hanya Albert, yang bisa membuatku nyaman berada bersama dengannya, hanya Albert seorang, dan terus terang saja, aku benci itu. aku sangat benci itu. itu mengartikan kalo aku belom bisa move on dengan apa yang udah aku lalui, rasa sakit yang udah aku rasakan gara2 Albert. Albert memang udah nyakitin aku bgt, tapi gak bisa dipungkirin juga kalo dia pernah menghadirkan momen2 yang paling membahagiakan dalam hidup aku sampai sejauh ini. memang, belom ada orang yang bisa membuat aku begitu happy dalam hidup aku sampai sekarang, belom ada yang bisa nandingin gimana Albert ngbuat aku merasa kalo hidup itu indah, bukan seindah yang aku bayangin, tapi jauh lebih indah dan lebih challanging dari yang aku harapkan, dari yang aku bayangkan. aku merasa kalo hidup itu jadi sangat interesting.

sekarang... well, memang tak indah, memang tak begitu interesting, tapi aku akan berusaha mencari yang baru seandainya dia memang bukan jodohku. masalahnya, bagaimana aku mengatasai krisis kepercayaan ini, bagaimana aku akan mengovercome semua kenangan yang sudah diberikan oleh Albert padaku, bagaimana aku selanjutnya melangkah, jalan dan arah mana yang harus aku tempuh demi kebaikan dan kebahagiaan kami berdua dan kebahagiaan orang2 yang penting bagi kami? I really had no clue...

...'Coz we're ordinary people, we dont know which way to go... 'Coz we're ordinary people, maybe we should take it slow, take it slow...
-'Ordinary People' by John Legend-

Sabtu, 23 Mei 2009

Blank...

yah, belakangan ini, yang kurasakan adalah kehampaan, kekosongan, dan ke-tidakberarti-an yang amat sangat mendalam. aku tau, seharusnya, momen pasca putus hubungan dengan Albert ini kumanfaatkan dengan baik, karena ini adalah freedom after a relationship. bukan begitu? tapi pada kenyataannya, bukan freedom yang aku rasakan, tapi loneliness, loneliness yang amat sangat besar bercokol dengan jahilnya di dalam hatiku, lalu ia meninggalkan lubang yang begitu supermassive, superbesar, di dalam dadaku, membuatku merasakan suatu kehilangan yang amat sangat... amat sangat... kosong... ya, amat sangat kosong. hmph... apa yang harus kulakukan untuk menambal lubang ini? karena lubang ini ada disebabkan oleh perginya Albert dari sisiku, karena ia meninggalkanku begitu mendadak, lubang kehilangan yang tergali olehnya--sengaja maupun tidak--sangat sangat amat amat sangat besar, rasanya sebagian besar hatiku sudah berlubang dibuatnya (ah, emangnya gigi, berlubang...)

hmph, apa yang harus kulakukan? aku jujur sangat bingung, sekarang ini banyak sekali masalah yang menimpaku, tapi mereka tak cukup membuatku sibuk hingga melupakan Albert, tidak sama sekali. mereka hanya menambah beban pikiranku saja, dan membuatku makin frustrasi. aku juga masih saja blank, tak ada inspirasi untuk menulis. kapan2 aku akan sambung lagi, ok? see u later. hmm...


can I ever believe in a thing they call love?

Minggu, 17 Mei 2009

I Miss Blogging!!! ^0^v )))

ya. belakangan ini aku bener2 rindu sama yang namanya blogging! ini semua gara2 modem yang kupakai di rumah koneksinya bener2 parah, payah abisssss... akibatnya aku bener2 gak bisa mengupdate blogku sampai sekarang. sekarang aku sedang berada di Thamrin Plaza FoodLoft dan sedang wi-fi, maka aku mafaatin kesempatan ini untuk mengupdate blogku. thanx so much untuk JuEn yang udah mau mengomentari blogku, aku seneng bgt. my first comment outside my mentor of blogging!!! yeaiiiiiii \^0^/ *bersorak sorai diiringi oleh aplaus meriah dan siulan2* hahahah, uhum, sori kalau agak lebai ya, heheheh, seneng sih soalnya. banyak yang ingin kuceritakan di blog ini.

first, aku mengubah gaya rambutku yang dari lurus menjadi agak keriting. jadinya lumayan bagus, bahkan nyokap aku yg gak pernah muji penampilan aku juga mengakui kalo gaya rambut aku yang baru ini membuat penampilan aku jadi lebih baik. hahahaha... tapi adek aku malah bilang... "lucu deh, kaya' model bulu pudel." WHAAAAAT???SHE SAID POODLE???!!! gaya rambut aku yang baru ini dia mirip2in sama... sama ANJING!!!! bletax! *suara jitakan terdengar* kesel bgt aku dibuatnya. rambut baru gini, bukannya muji kek, malah disamain sama anjing, yang bener aja... stelah itu, maka adegan kejer mengejar ala Tom en Jerry pun tak lagi terelakkan, yang mana Tom yang mana Jerry pun jadi gak jelas lagi... ;-p

kedua, my dad's back from Australia, yeah, it's really a good news 4 me. komennya tentang rambut baruku? "Kamu tadi waktu tunggu aku di airport baru kesamber petir ya? kok kriting gitu?" GUBRAKZ! gee dad, thanx, mentang2 waktu itu ada hujan deras, aku malah disangka kesamber petir... hhaha... but that's ok, daripada disamain sama anjing :-P btw, oleh2 yang kuterima dari dad lumayan, seekor boneka wombat yang lucu abis dan juga boneka koala yang cuuutee bgt.my dad juga membawa 1 packet almond (my fave...) dan kacang walnut pulang sebagai oleh2 lho. yummy... senang sekali... i really had a nice reconciliation my my family. haha...

mentor blogku yang juga merangkap sepupuku 1 bulan lalu baru saja mengunjungi festival kultur Jepang di USU yang sangat awesome, yang dia ceritakan di blognya, aku nanti akan melabraknya karena tidak mengajakku, ahahahaha ;-p aku kan juga sangat suka kultur2 Jepang, bukan cuma dia... bagaimana bulan ini dengan kalian? apa ada hal yang menyenangkan yang terjadi? apakah ada yang spesial? semoga semuanya baik2 saja ya, dan juga semakin hari semakin awesome, ok? eheheh...

belakangan ini pikiran menulisku amat sangat buntu. rasanya aku sangat ingin menulis sesuatu tapi aku tidak tahu apa yang harus aku tulis, duh, payah, sotoy bgt deh. entah mengapa rasanya semuanya kosong skali, sama sekali tidak ada yang bisa kuceritakan, padahal aku sangat ingin menulis, tapi... tapi semuanya cuma BLANK... kekosongan dan hanya kehampaan yang ada. dan itu membuat semuanya terasa agak menyiksa bagiku, karena setiap kali aku mengambil pulpen dan kertas, tanganku tak mampu bergerak, ia tak mampu menarikan kata per kata ke dalam kertas putih nan polos itu, ia seolah bungkam, kelu, dan tak berdaya. kupandangi tanganku yang ingin menulis itu dengan iba, seolah ia menatapku kembali dengan tatapan yang sama.... ah, sudahlah, mari kita menggambar saja, usulku padanya, lalu aku mengganti pulpen dengan pensil dan mulai menggoreskan sketsa di atas kertas. hmph... apa ada yang tau gimana caranya supaya semangat menulis itu kembali dan aku bisa memulai menulis lagi? soalnya aku juga sangat ingin menulis lagi seperti dulu...

soal Albert, sama sekali tidak ada perubahan apapun. aku sudah MENGIKHLASKAN semuanya, aku sudah melepaskan semuanya, terserah dia mau bagaimana aku juga tidak mau peduli lagi. aku sudah cukup tersakiti gara2 semua yang dia perbuat padaku. aku sudah cukup menderita, mengorbankan semua yang bisa aku korbankan hanya demi dia. terus terang, apa yang aku dapatkan? tak lain cuma kemunafikan dan kepengecutannya, ketidakberdayaannya yang membuatku sangat terluka, habis, hampir tak bersisa. sesungguhnya...



can I really believe in something they call love?